Titi Radjo Padmaja: Kebaya Membuat Perempuan Lebih Feminin dan Anggun

Titi Radjo Padmaja, yang dikenal sebagai perempuan dengan gaya berpakaian tomboi, menemukan sisi berbeda dari dirinya ketika mengenakan kebaya. Selama ini, ia merasa nyaman dengan pakaian yang lebih kasual dan santai, namun ketika mengenakan pakaian tradisional Indonesia tersebut, Titi merasakan perubahan yang mendalam, baik dalam penampilan maupun sikap.

Dalam konferensi pers peluncuran film pendek “#KitaBerkebaya” pada Selasa, 22 Juli 2025, di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Titi mengungkapkan pengalaman pribadi mengenakan kebaya. “Ketika berkebaya, aku tuh ngerasa kayak attitude aku berubah yang positif,” ujarnya. Menurut Titi, kebaya tidak hanya membuatnya terlihat cantik dan anggun, tetapi juga memancarkan sikap feminin khas perempuan Indonesia yang tercermin melalui cara bicara yang santun dan posisi tubuh yang tegap.

Kebaya: Perpaduan antara Gaya dan Kepribadian

Meskipun mengenakan kebaya, Titi tetap mempertahankan karakter dan gaya dirinya yang santai dan nyaman. Ia percaya bahwa mengenakan kebaya tidak mengubah siapa dirinya. “Kadang-kadang, kalau enggak pakai kebaya, pakai blazer segala macam, kita tetap jadi diri sendiri. Dengan berkebaya pun, kita tetap jadi diri kita sendiri, tapi versi lebih feminin,” tambahnya. Hal ini menunjukkan bahwa kebaya bukan hanya sekadar pakaian, tetapi juga menjadi cara untuk mengekspresikan diri dengan sentuhan budaya Indonesia yang kental.

Titi, yang dikenal sebagai pelantun lagu “Rindu,” mengungkapkan bahwa jenis kebaya kutu baru menjadi favoritnya. Ia menyukai kebaya jenis ini karena memiliki rupa yang klasik, manis, dan elegan. Titi senang memadukan kebaya kutu baru dengan celana jins, menciptakan tampilan yang lebih modern namun tetap menjaga kekayaan tradisi Indonesia.

Berkebaya dengan Sentuhan Pribadi

Titi juga mengungkapkan kebiasaannya sebelum mengenakan kebaya, yaitu berdoa. Baginya, berkebaya bukan sekadar mengenakan pakaian tradisional, tetapi juga momen untuk merenung dan mendapatkan energi positif. Kebaya menjadi simbol dari kecantikan budaya Indonesia yang tidak hanya tampak dari luar, tetapi juga dari dalam diri.

Selain itu, Titi turut berpartisipasi dalam film pendek “#KitaBerkebaya,” sebuah karya persembahan Bakti Budaya Djarum Foundation, yang turut memperingati Hari Kebaya Nasional yang jatuh pada tanggal 24 Juli. Dalam film tersebut, Titi mengenakan kebaya lawas dari tahun 1943. Penampilan ini menjadi bentuk penghargaan terhadap warisan budaya Indonesia yang kaya dan memperlihatkan bagaimana kebaya bisa tampil anggun sekaligus modern.

Titi Radjo Padmaja: Kebaya Membuat Perempuan Lebih Feminin dan Anggun

Kerinduan Titi pada Dunia Akting

Selain itu, Titi juga mengungkapkan kerinduannya terhadap dunia akting. “Kangen banget. Pas setelah nonton (film) ini, barusan kayak kok kangen shooting, ya. Cukup terobati dikit (main di film pendek), tapi penginnya main film beneran, sih,” ungkap Titi. Meskipun hanya bermain dalam film pendek, pengalaman itu mengingatkannya pada masa-masa ketika ia terlibat dalam dunia perfilman, dan Titi berharap bisa kembali berakting dalam proyek film yang lebih besar di masa depan.

Kesimpulan: Kebaya sebagai Cerminan Identitas dan Keindahan

Bagi Titi Radjo Padmaja, kebaya lebih dari sekadar pakaian; kebaya adalah simbol dari keanggunan, femininitas, dan identitas budaya Indonesia. Meskipun ia dikenal dengan gaya berpakaian yang lebih santai dan tomboi, kebaya memberikan pengalaman berbeda yang membuatnya merasa lebih anggun dan percaya diri. Melalui film pendek “#KitaBerkebaya,” Titi tidak hanya mengenakan kebaya untuk tampil cantik, tetapi juga untuk mengungkapkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia dan menonjolkan sisi feminin yang ada dalam dirinya. Sebagai bagian dari Hari Kebaya Nasional, Titi juga mengajak masyarakat untuk lebih menghargai dan melestarikan pakaian tradisional ini sebagai bagian dari identitas budaya yang harus dijaga.

Leave a Comment