Pasangan ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, berhasil menembus babak semifinal China Open 2025. Mereka mencatatkan prestasi gemilang setelah mengalahkan unggulan ketiga dari Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, dalam pertandingan yang berlangsung di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, pada Jumat, 25 Juli 2025. Pertandingan ini berlangsung ketat dan menegangkan, berakhir dengan kemenangan Jafar/Felisha melalui rubber game dengan skor 21-13, 18-21, 21-17.
Dominasi di Gim Pertama
Di gim pertama, Jafar dan Felisha menunjukkan performa agresif dengan mendominasi jalannya pertandingan. Mereka mampu merebut lima poin beruntun menjelang interval, yang menunjukkan kekompakan dan strategi bermain yang efektif. Keunggulan ini membuat mereka akhirnya menutup gim pertama dengan skor 21-13.
Kedua pemain tampak sangat percaya diri, dengan Jafar yang aktif dalam menyerang dan Felisha yang berperan penting dalam mempertahankan ritme permainan. Kombinasi permainan yang solid ini membuat pasangan Hong Kong kesulitan untuk menemukan celah dalam pertahanan mereka.
Kebangkitan Pasangan Hong Kong
Namun, di gim kedua, Tang dan Tse bangkit dengan mengubah pola permainan menjadi lebih cepat. Strategi ini berhasil memberikan tekanan kepada Jafar/Felisha, yang sempat tertinggal. Kejar-mengejar angka terjadi di poin-poin krusial, dan meskipun Jafar/Felisha menunjukkan kegigihan untuk mengejar ketertinggalan, pasangan Hong Kong akhirnya berhasil merebut gim kedua dengan skor 21-18.
Felisha menyatakan, “Di gim kedua mereka mempercepat tempo dan kami kurang bisa mengantisipasi. Tapi dari situ kami banyak belajar.” Ini menunjukkan bahwa mereka menyadari pentingnya adaptasi dalam permainan dan bagaimana lawan dapat mengubah strategi untuk meraih keunggulan.
Gim Penentuan yang Dramatis
Memasuki gim penentuan, Jafar dan Felisha kembali mencoba menerapkan pola permainan yang sama seperti di gim pertama, yaitu fokus menjaga ritme dan ketenangan. Meskipun sempat kehilangan poin beruntun akibat kesalahan sendiri, mereka berhasil menjaga keunggulan setelah interval.
Setelah interval, Jafar dan Felisha menunjukkan ketenangan luar biasa untuk menutup gim ketiga dengan skor 21-17. “Puji Tuhan, bersyukur hari ini kami bisa menang lagi. Senang sekali karena ini yang kami inginkan dan perjuangkan,” ujar Felisha setelah pertandingan.
Jafar menambahkan, “Di gim ketiga kami kembali seperti gim pertama, bisa menurunkan bola dan membatasi serangan lawan. Setelah interval kami tinggal menjaga keunggulan poin.” Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah belajar dari pengalaman dan mampu beradaptasi dengan baik selama pertandingan.
Persiapan Menghadapi Semifinal

Kemenangan ini menjadikan Jafar/Felisha sebagai satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di sektor ganda campuran setelah pasangan lainnya, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja, tersingkir di perempat final oleh pasangan unggulan pertama, Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping, dengan skor 14-21 dan 11-21.
Di babak semifinal yang akan datang, Felisha menegaskan bahwa mereka akan bermain lepas dan tanpa beban. Meskipun lawan yang akan dihadapi adalah pasangan unggulan kedua, Jiang Zhenbang/Wei Yaxin dari China, Felisha yakin bahwa mereka harus tetap percaya diri. “Besok bertemu unggulan kedua, kami harus yakin walaupun tetap nothing to lose. Sudah di semifinal, tidak ada yang harus ditakutkan, harus berani,” tandas Felisha.
Reaksi dan Harapan
Kemenangan krusial ini tidak hanya memberikan kebanggaan bagi Jafar dan Felisha, tetapi juga bagi seluruh penggemar bulu tangkis Indonesia. Dukungan dari masyarakat dan penggemar menjadi motivasi tambahan bagi mereka untuk tampil maksimal di semifinal. Keduanya berharap dapat memberikan penampilan terbaik dan melanjutkan perjalanan mereka menuju final.
Jafar dan Felisha juga mengekspresikan rasa terima kasih kepada pelatih dan tim yang telah mendukung mereka selama ini. “Kami akan terus berlatih dan berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” tambah Jafar.
Dampak Kemenangan
Kemenangan Jafar/Felisha di China Open 2025 mencerminkan potensi besar yang dimiliki oleh ganda campuran Indonesia. Ini adalah langkah positif bagi bulu tangkis Indonesia, yang terus berupaya untuk mempertahankan prestasi di kancah internasional. Dengan semangat juang dan kerja keras, diharapkan mereka dapat bersaing dengan pasangan-pasangan top dunia dan mengharumkan nama Indonesia.
Kedua atlet ini juga menjadi contoh bagi generasi muda, menunjukkan bahwa dengan disiplin dan dedikasi, pencapaian luar biasa dapat diraih. Kemenangan di semifinal ini akan menjadi langkah penting dalam karir mereka, dan semoga dapat menjadi motivasi bagi atlet-atlet muda lainnya untuk terus berjuang.
Penutup
Dengan semangat yang tinggi, Jafar Hidayatullah dan Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu siap menghadapi tantangan selanjutnya di semifinal China Open 2025. Kemenangan ini adalah bukti dari kerja keras dan dedikasi mereka dalam dunia bulu tangkis. Semua mata kini tertuju kepada mereka, menanti aksi spektakuler di semifinal dan berharap untuk melihat mereka melangkah lebih jauh di turnamen ini.
Sebagai satu-satunya wakil Indonesia di sektor ganda campuran, Jafar dan Felisha memiliki tanggung jawab besar untuk memenuhi harapan rakyat Indonesia. Dengan dukungan penuh, mereka siap untuk menunjukkan yang terbaik dalam perjuangan mereka di panggung internasional.