Rangkuman B.Indonesia BAB 8 Kelas 5 Kurikulum Merdeka

Dalam bab ini, kita akan memahami pentingnya menjadi pribadi yang berempati, menghargai kehendak orang lain, dan menentang segala bentuk perundungan dan kekerasan. Selain itu, kita juga akan belajar tentang bagaimana memberikan saran dan pendapat dengan bijaksana, menyusun dan menyampaikan pidato yang efektif, serta merancang kampanye yang menentang perundungan.

Unsur kebahasaan yang akan kalian pelajari pada bab ini adalah :

  1. Awalan ter-
  2. Kata hubung
  3. Kalimat saran atau tanggapan
  4. Pantun (nasihat)
  5. Menulis naskah pidato
  6. Membaca pidato

Materi BAB 8 Bahasa Indonesia Kelas 5 Kurikulum Merdeka

Perundungan adalah perbuatan mengusik, menyakiti atau mengejek seseorang berulang kali. Perundungan membuat seseorang merasa tersakiti dan tidak nyaman. Candaan tidak menyenangkan yang dilakukan terus-menerus dapat berubah menjadi perundungan.

Jenis-Jenis Perundungan

  1. Perundungan Verbal. Perundungan melalui kata-kata, seperti mengejek, mengancam, mempermalukan di depan umum, dan masih banyak lagi.
  2. Perundungan Fisik. Perundungan berupa kontak fisik dengan tujuan menyakiti, misalnya mendorong, mencubit, memukul, merusak barang, dan sebagainya.
  3. Perundungan Mental. Perundungan lewat sikap seperti menjauhi dan mencibir. Tindakan menyebarkan rumor agar seseorang dijauhi atau dikucilkan juga termasuk perundungan mental atau psikologis, lho!
  4. Perundungan Dunia Maya. Perundungan ini dilakukan melalui media elektronik seperti komputer, telepon pintar, dan internet. Pelaku menuliskan komentar buruk di media sosial untuk mengintimidasi dan menyakiti korban.

Sikap yang Harus Ditunjukkan jika Melihat atau Mengalami Perundungan

  1. Ceritakan pada orang dewasa yang dapat dipercaya, misalnya orang tua, atau guru yang memiliki otoritas untuk menindaklanjuti perilaku perundungan.
  2. Carilah teman yang dapat dipercaya agar mereka dapat membantu kalian merasa aman.
  3. Abaikan pelaku perundungan dan jauhi mereka. Perundung akan merasa senang apabila mendapatkan reaksi seperti yang dia inginkan. Bicara pada pelaku perundungan. Tunjukkan bahwa apa yang dilakukan pelaku bukan hal yang baik dan bahkan berbahaya. Tingkatkan keberanian dan rasa percaya diri. Tunjukkan pada lingkungan sekitar bahwa kalian bukan orang yang lemah dan mudah untuk ditindas.

Makna Imbuhan ter-

1. Menyatakan sebuah keadaan yang sedang atau sudah terjadi
contoh: terdiam, terkunci, terbuka

2. Menyatakan paling
contoh: terpandai, terindah, tertinggi

3. Menyatakan keadaan yang terjadi tiba-tiba
contoh: tersungkur, tertawa, terkejut

4. Menyatakan perbuatan yang tidak disengaja
contoh: terdengar, terganti, terlupa

Kalimat Tanggapan dan Saran

Tanggapan adalah reaksi terhadap apa yang dilihat, didengar, atau dirasa. Kalimat tanggapan dimulai dari memberikan fakta dari apa yang terlihat. Setelah itu, dapat diikuti dengan pemberian opini yang sesuai fakta dan konteks peristiwa. Kemudian diikuti pemberian respons yang mengungkapkan perasaan pendengar.

Saran adalah pendapat atau anjuran untuk menyelesaikan masalah. Pemberian saran dilakukan dengan pemberian pendapat yang logis dan sesuai fakta. Kalimat saran dapat dimulai dengan menggunakan kata: sebaiknya, seharusnya, semestinya.

Contoh tanggapan dan saran :

 

Pantun

Pantun adalah salah satu karya sastra asli Indonesia. Pantun termasuk dalam puisi lama karena memiliki beberapa aturan terikat dalam penulisannya.

  1. Setiap bait pantun terdiri atas empat baris.
  2. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
  3. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
  4. Sampiran dan isi tidak perlu berhubungan.

Pantun memiliki rima atau sajak dengan pola yang khas.

  • ABAB, jika pasangan baris 1 dan 3, 2 dan 4 memiliki akhir bunyi yang sama.
  • AAAA, jika seluruh baris 1, 2, 3, dan 4 memiliki akhir bunyi yang sama.

Pantun dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan nasihat.

Perhatikan contoh pantun nasihat berikut :

Pohon meranti di tengah hutan
Tumbuh rimbun memberi keteduhan
Setiap manusia punya kekurangan
Jangan jadikan sebagai hinaan

Ikan berenang di lautan
Sesekali ia menabrak batu
Barang siapa yang berkelebihan
Hendaknya ia suka membantu

Ada anak bermain sepeda
Saat senja pulang dengan senang
Berakhlak baik adalah hal utama
Agar hidup bahagia dan tenang

Kata Hubung

Kata hubung (konjungsi) yang akan dipelajari kali ini adalah kata hubung antarkalimat. Kata ini ditulis di awal kalimat dan disambung dengan tanda koma. Perhatikan contoh di bawah ini.

1. Kata hubung yang menyatakan kelanjutan peristiwa
Contoh kalimat:
Ketua kelas melerai perselisihan yang terjadi saat istirahat. Setelah itu, ia mengajak semuanya untuk menyelesaikan masalah.
Kami membuat papan petunjuk tentang mencegah perundungan. Kemudian, kami menempelnya di papan pengumuman.

2. Kata hubung yang menyatakan sebab akibat
Contoh kalimat:
Kita harus menaati peraturan. Dengan demikian, lingkungan sekolah menjadi tertib dan aman.
Mereka melanggar peraturan. Oleh karena itu, mereka mendapat hukuman.

3. Kata hubung yang menyatakan pertentangan atau perlawanan
Contoh kalimat:
Guru sudah sering menasihatinya. Namun, ia masih saja tidak berubah.
Aku tidak sependapat dengan Kayla. Meskipun demikian, kami tetap berteman.

Pidato

Pidato adalah kegiatan berbicara untuk mengungkapkan pikiran di depan orang banyak. Agar pidato berjalan baik, penting untuk menyiapkan naskah pidato terlebih dahulu. Pidato biasanya dilakukan di depan umum. Isi pidato menyampaikan pesan penting kepada pendengar.

Oleh sebab itu, membaca pidato membutuhkan keterampilan berbicara yang baik. Meskipun menggunakan naskah, pastikan kalian berlatih membacanya di rumah. Membaca naskah pidato akan membuat kalian mampu memahami dan menjiwai isi pidato. Mintalah pendapat orang tua pada saat kalian berlatih membaca pidato bersama mereka. Perhatikan unsur-unsur di bawah ini.

  • volume suara
  • lafal
  • intonasi
  • ekspresi wajah

Demikian informasi tentang Rangkuman Bahasa Indonesia BAB 8 Kelas 5 Kurikulum Merdeka yang bisa operatorsekolah bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih.